Deteksi Molekuler Methicilin Resistant Sataphylococcus aureus Pada Pasien Dengan Infeksi Luka Operasi

Authors

  • Sugireng Sugireng Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya, Kendari, 93232, Indonesia
  • Suwarny Suwarny Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya, Kendari, 93232, Indonesia
  • Dian Husnayayn Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya, Kendari, 93232, Indonesia

Keywords:

Infeksi Luka Operasi, MRSA, PCR, Gen mecA

Abstract

Methicilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu jenis bakteri yang menjadi penyebab infeksi nosokomial.  Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh dilingkungan rumah sakit, salah satunya adalah infeksi luka operasi (ILO). Gold standart dari deteksi MRSA adalah metode PCR karena mampu mendeteksi area gen yang mengalami resisten terhadap antibiotik gologan methisilin dan β-laktam secara tepat dengan waktu yang singkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi apakah pasien dengan infeksi luka operasi (ILO) telah terinfeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aures (MRSA) atau tidak dengan cara molekuler.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif berbasis laboratorium. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7 orang. Metode penelitian dilakukan mulai dari pengambilan sampel, dilanjutkan metode kultur pada media MSA, pewarnaan gram dan deteksi molekuler menggunakan polymerase chain reaction (PCR).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil dari keseluruhan  sampel yang berasal dari swab infeksi luka operasi (ILO) tidak terinfeksi oleh Methicilin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang dibuktikan dengan tidak terbentuknya pita DNA target pada ukuran 527 bp. Hal tersebut terjadi karena pada sampel bakteri tidak ditemukannya gen spesifik mecA yang menyandi daerah resisten bakteri terhadap antibiotik golongan methisilin dan β-laktam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien dengan infeksi luka operasi terinfeksi Staphylococcus aureus yang masih sensitif terhadap antibiotik methisilin dan golongan β-laktam.

Downloads

Published

2024-03-28